Article Sidebar

Published
Feb 26, 2024
Download
PDF
Statistic
Read Counter : 261 Download : 307

Main Article Content

Abstract

Dewasa ini, masyarakat awam masih banyak yang berasumsi bahwa penyakit demam typhoid akibat aktifitas berat dan kelelahan, padahal demam typhoid terjadi ketika terdapat infeksi bakteri salmonella typhi. Di negara Indonesia kejadian demam typhoid diperkirakan kasus pertahunnya mencapai 900.000, menyebabkan jumlah kematian kisaran 200.000. Penelitian ini merupakan jenis penelitian literature review dengan menggunakan metode menganalisis jurnal. Studi literature review adalah cara yang digunakan untuk mengumpulkan data atau sumber yang relevan dengan topik demam typhoid yang bisa diperoleh dari berbagai sumber seperti jurnal penelitian, buku, google scholar, ebsco maupun dari sumber pustaka lainnya. Perjalanan penyakit Salmonella typhi melalui beberapa proses, diawali dengan masuknya kuman melalui makanan dan minuman yang tercemar melalui jalur oral-fekal, tubuh akan melakukan mekanisme pertahanan melalui proses respon imun baik lokal maupun sistemik, spesifik dan non-spesifik serta humoral dan seluler. Berdasarkan hasil penelitian literature review, terdapat beberapa faktor risiko yang berhubungan dengan kejadian demam tifoid, diantaranya sarana sumber air bersih, sarana jamban dan pembuangan tinja, kebiasaan mencuci tangan sebelum makan dan setelah BAB, kebiasaan mencuci bahan makanan mentah, kebiasaan jajan dan makan diluar, personal hygiene, dan riwayat anggota keluarga yang terkena demam tifoid.

Keywords

demam tifoid salmonella typhi sanitasi personal hygiene

Article Details

How to Cite
Mahfudah, U. (2024). LITERATURE REVIEW : PATOGENESIS DEMAM TYPHOID DAN PENCEGAHANNYA. Public Health and Medicine Journal, 2(1), 32-41. Retrieved from https://www.jurnal.ilrscentre.or.id/index.php/pama/article/view/46
Download Citation
Endnote/Zotero/Mendeley (RIS)
BibTeX

References

  1. Alamsyah, D. 2013. Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat. Yogyakarta: Nuha Medika.
  2. Amalia S. gambaran hasil pemeriksaan widal slide menggunakan serum plasma edta pada penderita demam tifoid. 2020. https://www.researchgate.net/publication/343110976
  3. Andayani, & Fibriana, A. (2018). Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Karangmalang. Higeia Journal of Public Health Research and Development 2(1), 5768. from: https://doi.org/10.32382/mak.v12i2.2462
  4. Arifiyani I. 2018. Hubungan sanitasi dan personal hygiene dengan kejadian demam tifoid pada anak usia 1-5 tahun di wilayah kerja puskesmas bergas tahun 2018. Self-Reported Practices, and Microbiological Hand Hygiene of Food Handlers. Environmental Research and Public Health, 14(1): 55.
  5. Aristia P. Faktor-faktor yang berhubungan dengan kejadian demam typhoid. 2018;
  6. Crump J. A., Sjölund-K. M., Gordon M. A., Parry C. M. (2015). Epidemiology, clini- cal presentation, laboratory diagnosis, antimicrobial resistance, and antimi- crobial management of invasive Salmonella infections. Clin Microbiol Rev. 28(4):90137.
  7. Dewi, R. S. (2020). Faktor Risiko Kejadian Demam Typoid di Propinsi Jambi. Jurnal Formil (Forum Ilmiah) KesMas Respati, 5(2), 161-172.
  8. Elon, Y., & Simbolon, U. (2018). Tindakan Kompres Hangat Pada Temporal Lobe Dan Abdomen Terhadap Reaksi Suhu Tubuh Pasien Dengan Tifoid Fever. Jurnal Skolastik Keperawatan, 4(1), 73 – 81
  9. Erfianto, R., dan Koesyanto, H. 2017. Hygiene Personal pada Penjual Nasi Kucing. HIGEIA, 1(1): 48-51
  10. Gunawan, A., Rahman, I. A., Nurapandi, A., Maulana, N. C. (2022). Hubungan Personal hygiene dengan Kejadian Demam Tifoid Pada Remaja di Wilayah Kerja Puskesmas Imbanagara Kabupaten Ciamis. Healtcare Nursing Journal. 4(2), 404-412
  11. Hasta. 2020. Buku Demam Tifoid. Research Gate. National Research and Innovation Agency (BRIN).
  12. Herman. 2021. Profil pemeriksaan uji widal berdasarkan karakteristik penderita demam tifoid The overview of widal test results based on the characteristics of typhoid fever patients. Available
  13. Ladyani F. 2020. Hubungan faktor determinan dengan kejadian demam tifoid pada pasien rawat inap di rumah sakit pertamina bintang amin tahun 2018.
  14. Lee, H. K., Halim, H. A., Thong, K. L., & Chai, L. C. 2017. Assessment of Food Safety Knowledge, Attitude,
  15. Maarisit, C. L., Sarimin, S., Babakal, A. (2014). Hubungan Pengetahuan Orang Tua tentang Demam Tifoid dengan Kebiasaan Jajan pada Anak di Wilayah Kerja RSUD Mala Kecamatan Melonguane Kabupaten Kepulauan Talaud. Jurnal Keperawatan. 2(2), 1-7.
  16. Maghfiroh, A. E., Siwiendrayanti, A. (2016). Hubungan Cuci Tangan, Tempat Sampah, 40 Public Health and Medicine Journal (PAMA). Vol.2, No. 1, FEBRUARI 2024 Kepemilikan SPAL, Sanitasi Makanan dengan Demam Tifoid. Jurnal Pena Medika, 6(1): 34-45.
  17. Nuruzzaman, H., Syahrul, F. (2016). Analisis Risiko Kejadian Demam Tifoid Berdasarkan Kebersihan Diri dan Kebiasaan Jajan
  18. Nuruzzaman, H., Syahrul, F. (2016). Analisis Risiko Kejadian Demam Tifoid Berdasarkan Kebersihan Diri dan Kebiasaan Jajan di Rumah.
  19. Nurvina. (2013). Hubungan antara Sanitasi Lingkungan, Hygiene perorangan dan Karakteristik Individu dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Kedungmundu Kota Semarang. Skripsi. Semarang: Universitas Negeri Semarang: 34–0
  20. Paputungan, W. (2016). Hubungan antara Perilaku Hidup Bersih dan Sehat dengan Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Upai Kota Mobagu tahun 2015. Jurnal Ilmiah Farmasi, 5(2): 266–275.
  21. Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia. Nomor 3 Tahun 2014. Tentang Sanitasi Total Berbasis Masyaraka. Jakarta: Departemen Kesehatan RI.
  22. Rahmawati, R. R. (2020). Faktor Risiko Yang Memengaruhi Kejadian Demam Tifoid Di Wilayah Kerja Puskesmas Binakal Kabupaten Bondowoso. Medical Technology and Public Health Journal, 4(2), 224-237.
  23. Rakhman, A., Humardewayanti, R., dan Pramono, D. (2009). Faktor-faktor Risiko yang Berhubungan terhadap Kejadian Demam Tifoid pada Orang Dewasa. Jurnal Berita Kedokteran Masyarakat, 25(4)
  24. Ramadhani, N. R., Dian, L., & Yuliawati, S. (2016).
  25. Santoso, S., & Ranti, A. L. (2013). Kesehatan dan gizi. Jakarta: Rineka Cipta.
  26. Sharma, P. K., Ramakrishnan, R., Hutin, Y., Manickam, P., & Gupte, M. D., (2009). Risk factors for tifoid in Darjeeling, West Bengal, India: Evidence for practical action. Tropical Medicine and International Health, 14(6): 696–702. di Rumah. Jurnal Berkala Epidemiologi, 4(1): 74-86.
  27. Stanaway J. D., Reiner R. C., Blacker B. F., Goldberg E. M., Khalil I. A., Troeger. C. E., Andrews J. R., Bhutta Z. A., Crump J. A., Im J., Marks F. (2019). The global burden of tifoid and paratifoid fevers: a systematic analysis for the global burden of disease study 2017. Lancet Infect Dis, 19, 369-381.
  28. Susanna, D., & Indrawani, Y. M. (2010). Kontaminasi Bakteri Escherichia coli pada Makanan Pedagang Kaki Lima di Sepanjang Jalan Margonda Depok, Jawa Barat. Jurnal Kesehatan Masyarakat Nasional, 5(3): 110115.
  29. Sustaningsih, T., Yulianti, R., Simanjuntak, K., Arfiyanti. (2018). PKM Pelatihan Mencuci Tangan Menggunakan Sabun Sebagai Perilaku Hidup Bersih Dan Sehat Untuk Masyarakat Rt 007/Rw 007 Desa Pangkalan Jati, Kecamatan Cinere Kota Depok. Jurnal Bakti Masyarakat Indonesia. 1(2): 75-84
  30. Triwidyanti F. 2021. Asuhan keperawatan keluarga pada pasien demam typhoid dengan masalah keperawatan hipertermia di desa sutojayan kota pasuruan.
  31. Ulfa, F., & Handayani, O. (2018). Kejadian Demam Tifoid di Wilayah Kerja Puskesmas Pagiyanten. HIGEIA (Journal of Public Health Research and Development), 2(2), 227-238.
  32. Verliani H, dkk. 2022. Faktor Risiko Kejadian Demam Tifoid Di Indonesia 20182022. Jurnal Kesehatan Jompa.
  33. Zelvyani. (2014). Personal hygiene Pada Tifoid. Skripsi. Kualitas Bakteriologis Tersedia pada: