Main Article Content

Abstract

Kualitas udara menggambarkan keadaan udara di sekitar kita, terutama sejauh mana udara itu bersih dari polutan. Dampak dari kualitas udara yang buruk dapat berakibat terhadap kesehatan masyarakat seperti masalah restrisksi paru. Penelitian ini bertujuan untuk melihat bagaimana gambaran kualitas udara Hidrokarbon Non Metana (NMHC) terhadap kejadian resktriksi paru. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif denga pendekatan deskriptf. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekuder. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kadar Hidrokarbon Non Metana tidak memenuhi standar baku pada 3 area pengukuran yaitu Jalur hauling, Stock ROM, Office, dan Pit Disposal. Hanya area office yang menenuhi standa r baku. Selain itu, ditemukan kejadian restriktif pada tahun 2021 (19 kasus), tahun 2022 (15 kasus) dan tahun 2023 (7 kasus). Kesimpulan: Kondisi NMHC tidak memenuhi satndar baku pada sebagian besar tempat yang diukur dan ditemukan adanya kejadian restriksi paru dalam 3 tahun.

Keywords

Kualitas Udara Restriksi paru

Article Details

How to Cite
Alwi, A. (2024). GAMBARAN KUALITAS UDARA (NMHC) DAN KEJADIAN RESTRIKSI PARU PADA KARYAWAN PT X DI KALIMANTAN TIMUR. Public Health and Medicine Journal, 2(1), 50-55. Retrieved from https://www.jurnal.ilrscentre.or.id/index.php/pama/article/view/48

References

  1. Amalia,, N., & Novianus, , C. (2022). Faktor-faktor yang berhubungan dengan keluhan gangguan pernapasan pada pekerja batu bata di Desa Talang Belido Kecamatan Sungai Delam Kabupaten Muaro Jambi. Jurnal Inovasi Penelitian, 3927–3932.
  2. Amalia, N., & Novianus, , C. (2022). Analisis kadar PM10 dan CO serta keluhan pernapasan pada petugas kebersihan di Kota Medan. Jurnal Inovasi Penelitian, 3927–3932. Dinkes Kalltim (2023). Profil Kesehatan Kalimantan Timur. DIakses di: https://dinkes.kaltimprov.go.id/portal
  3. Eka, F., Abidah, N., & Fahmi, I. (2021). Penelitian Dampak Tinggal atau Bekerja di Lingkungan Pertambangan dan Industri terhadap Kesehatan. Jurnal Sains Ekologi Lingkungan, 12(1), 1-10.
  4. Hood, C. J. (2023). IQAir Reporting. IQAir Staff Writer, 23 - 27.
  5. Kementeian Lingkungan Hidup (2020). Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Republik Indonesia tahun 2000 tentang Indeks Standar pencemaran Udara.
  6. MW, L. (2020). Pola obstruktif pada penyakit pernapasan. Patofisiologi konsep klinis dan konsep-konsep penyakit, 780 - 783.
  7. Novita, A., & Cornelis, N. (2022). Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Keluhan Saluran Pernapasan pada Pekerja di PT. X, Plant Parung Bogor. Jurnal Fisioterapi dan Kesehatan Indonesia Vol 2, No 1, 34 - 39.
  8. Orisha, Y. M. (2022). Analisis Konsentrasi Polutan Pb, TSP, Pm2,5, dan Pm10 serta Kajian Implementasi Sistem Pengelolaan Kualitas Udara di Bengkel X. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 33 - 39.
  9. Pedro J. Martinez-Pitre, & Bhanusivakumar R. Sabbul. (2020). Penyakit Paru-Paru Restriktif. StatPearls, 01 - 07.
  10. Pratiwi, D., & Prasetyo, E. (2018). Hubungan Paparan Partikulat Debu <2,5 µm dengan Gangguan Saluran Pernafasan pada Pekerja Industri Batu Bata. Jurnal Kesehatan Lingkungan Indonesia, 17(1), 17 - 24.
  11. Rizal, R. (2023). Air Quality Monitoring System (AQMS). Air Quality Monitoring System (AQMS), 12 - 14.
  12. Sari dan Fatkhurrahman (2015). Inventori Pencemaran Udara Parameter Non Methane Hidrokarbon di Kabuapeten/Kota Jawa Tengah. Jurnal Riset Teknologi Pencegahan Pencemaran Industri Vol. 6, No. 2, November 2015 (59 - 66)
  13. WHO. (2023). Air Pollution. World Health Organization. Doi: https://www.who.int/health-topics/airpollution#tab=tab_1 (Diakses 5 Desember 2023)
  14. Windy, C. D., Mursid, R., & Nur, E. W. (2021). Hubungan Antara Kualitas Udara Ruang dengan Gangguan Kesehatan pada Pekerja . Jurnal Kesehatan Masyarakat, 88 - 94.